Apakah semua benda tersebut bergerak? Suatu benda
dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap suatu acuan
tertentu. Misanyal mobil bergerak terhadap lintasan, tetapi
mobil tidak bergerak terhadap pengendara. Oleh sebab itu gerak bersifat relatif
yaitu selalu mengacu kepada benda lain yang dipandang tidak bergerak.
Ditinjau dari lintasannya gerak dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu :
2.
Jarak dan Perpindahan
Jarak
adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh materi/benda sepanjang gerakannya.
Perpindahan yaitu perubahan posisi suatu benda dari posisi awal(acuan) keposisi
akhirnya(tujuannya). Perpindahan dapat bernilai positif ataupun negatif
berantung pada arah geraknya. Perpindahan positif, jika arah geraknya kekanan,
negatif jika arah geraknya kekiri. Jarak dan perpindahan merupakan dua besaran
yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaannya, sebagai contoh suatu benda
bergerak dari A ke B dilanjutkan ke C. Perpindahan dapat dinyatakan sebagai
garis putus-putus yang menghubungkan A ke C. Sedangkan jarak digambarkan
sebagai semua lintasan yang ditempuh yaitu A-B-C. Gambarnya dapat kita lihat
dibawah ini:
Contoh 1:
Dari
gambar dibawah ini, tentukan besarnya perpindahan yang dialami oleh benda, jika
benda melakukan gerakan dari posisi:
Jika suatu partikel bergerak dari A ke B kemudian C:
Posisi awal :
5
Posisi akhir :
-7
Jarak :
12
Perpindahan : 12 kekanan
Jika suatu
partikel bergerak dari A ke B ke C dan akhirnya ke D:
Posisi awal : 5
Posisi akhir : -3
Jarak : 16
Perpindahan : 8 kekanan
3. Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan/laju/speed
didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh benda sepanjang lintasannya dibagi
waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Kecepatan/velocity
didefinisikan sebagai perpindahan dibagi dengan waktu tempuh.
a.
Kelajuan dan kecepatan rata-rata
Kelajuan adalah besaran skalar.
Kelajuan rata-rata adalah total jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Kelajuan
merupakan nilai dari kecpatan:
Kelajuan rata-rata =
Dengan:
s =
jarak(m)
t =
waktu(s)
V =
kelajuan(m/s)
Adapun
kecepatan merupakan besaran vektor karena memiliki besar dan arah. Jika benda
memerlukan waktu Δt untuk mengalami perpindahan Δs, maka kelajuan rata-ratanya
adalah:
Kecepatan rata-rata =
Arah vektor
kecepat v adalah searah dengan arah vektor perpindahan Δs
b.
Kecepatan sesaat
Kecepatan/kelajuan rata-rata menyatakan
kecepatan/kelajuan dalam suatu perpindahan/jarak tertentu. Jarak atau
perpindahan bisa panjang atau pendek, misalnya 10 km, 100 m atau 1 m. Dengan
demikian, kelajuan/kecepatan rata-rata tidak dapat digunakan untuk menyatakan
kelajuan/kecepatan pada saat tertentu. Sebagai contoh sebuah kendaraan menmpuh
jarak 100 km dengan kelajuan 40 km/jam. Hal ini tidak berarti dalam menenmpuh
jarak 100 km kelajuan kendaraan tersebut selalu 40 km/jam. Kelajuannya pada
saat-saat tertentu bisa saja lebih besar atau lebih kecil dari 40 km/jam.
Bagaimana cara mencari kelajuan atau kecepatan sesaat?
Kecepatan sesaat suatu benda
merupakan kecepatan benda pada suatu waktu tertentu. Ukuran menentukannya kamu
perlu mengukur jarak tempuh dalam selang waktu(Δt) yang sangat singkat,
misalnya 1/10 sekon atau 1/50 sekon. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai
berikut:
v =
4. Percepatan dan Perlajuan
Percepatan
adalah perubahan kecepatan atau arah dalam selang waktu tertentu percepatan
merupakan besaran vektor. Percepatan berharga positif jika kecepatan suatu
benda bertambah dalam selang waktu tertentu. Percepatan berharga negatif jika
kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu tertentu. Percepatan
rata-rata adalah hasil bagi antar perubahan kecepatan(Δv) dengan selang waktu
yang digunakan selama perubahan kecepatan tersebut(Δt). Secara matematis dapat
dituliskan:
percepatan =
perlajuan =
Contoh :
Seorang siswa berjalan
dengan lintasan ABC, seperti gambar dibawah selang waktu dari A ke C 10 sekon.
Tentukan kelajuan dan kecepatan siswa tersebut?
Jawab :
Jarak AC = 7 m
Selang waktu = 10 sekon
Perpindahan AC = 5 m
Kelajuan =
=
= 0,7 m/s
Kecepatan =
=
= 0,5 m/s
2.2 Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan
adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap atau tanpa
percepatan(a=0) . persamaan gerak lurus beraturan adalah kondisi khusus
persamaan gerak lurus beraturan, yaitu dengan memasukkan a=0, vt = v0
= v. Pada gerak lurus beraturan diperoleh rumus sebagai berikut:
S = v.t v =
Dengan :
S = jarak yang ditepuh
(perubahan lintasan) (m)
V = kecepatan (m/s)
T = waktu (s)
Contoh :
Nomnom berlari pada lintasan lurus
dan menempuh jarak 100 m dalam 10 sekon. Tentukan kecepatan dan waktu yang
diperlukan nomnom untuk menempuh jarak 25 m!
Jawab :
Diketahui : a. Δx = 100 m b. Δt = 10 s
Ditanyakan : a. v = ...? b. t = ...?
Penyelesaian
:
a.
Kecepatan nomnom b.
untuk menempuh jarak 25 m
v =
=
= 10 m/s Δt =
=
= 2,5 s
2.3 Gerak
Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan adalah
gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya berubah secara teratur.
a.
Gerak lurus dipercepat
beraturan dan diperlambat beraturan
Jika suatu
benda bergerak lurus dan kecepatannya setiap selalu bertambah dengan beraturan,
maka dikatakan benda itu bergerak lurus dipercepat beraturan. Percepatan adalah
perubahan kecepatan tiap-tiap sekon, secara matematis dapat dinyatakan sebagai
berikut:
Gerak dipercepat
|
Gerak diperlambat
|
Vt
= VO + a . t
|
Vt
= VO - a . t
|
St
= VO . t + ½ a t2
|
St
= VO . t - ½ a t2
|
Vt
– Vo = 2 a . s
|
Vt
– Vo = 2 a . s
|
Keterangan :
Vt = kecepatan saat t sekon
Vo = kecepatan awal
St
= jarak yang ditempuh setelah t
sekon
a = percepatan / perlambatan
t = waktu
Disini juga
berlaku rumus : a =
-
Jika hasilnya positif (+) berarti depercepat
-
Jika hasilnya negatif (-) berarti diperlambat
Contoh :
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan
10 m/s karena ingin cepat sampai ketempat tujuan mobil dipercepat 2 m/s.
Tentukan jarak yang ditempuh mobil hingga mencapai percepatan 30 m/s!
Jawab :
Diketahui : vd = 10 m/s a = 2 m/s vt
= 30 m/s
Ditanya : s = ....?
Penyelesaian :
Vt2
– vo2 =
2as
302 - 102 = 2.2.s
900-100 = 4s
s =
= 200 m
2.4 Gerak
Vertikal
Gerak vertikal adalah gerak suatu
benda yang menempuh lintasan vertikal terhadap tanah dimana selama geraknya
benda tersebut hanya mengalami percepatan gravitasi. Ada tiga macam gerakan
vertikal, yaitu gerak jatuh bebas, gerak vertikal kebawah dan gerak vertikal
keatas. Arah keatas ditetapkan pisitif arah kebawah bertanda negatif.
Percepatan gravitasi berarah kebawah sehingga a = -g.
1.
Gerak jatuh bebas
Gerak jatuh bebas adalah gerak benda
jatuh tanpa kecepatan awal. Pada hakikatnya gerak jatuh bebas adalah geak lurus
berubah beraturan, dengan a=g dan vo = 0. g= percepatan gravitasi
bumi (m/s2).
Rumus-rumus
yang berlaku dalam gerak jatuh bebas adalah sebagai berkut:
vt = gt
h = ½ gt2
vt2 = 2gh
vt =
keterangan :
t = waktu(s)
vt
= kecepatan akhir (m/s)
g =
percepatan gravitasi bumi (10 m/s2)
h =
ketinggian/panjang lintasan
2.
Gerak vertikal keatas
Gerak vertikal keatas adalah gerak
benda yang dilempar vertikal keatas. Pada hakikatnya gerak verikal keatas
adalah gerak lurus berubah beraturan dengan kecepatan awal vo dan
percepatan gravitasinya adalah –g.
Rumus-rumus
yang berlaku dalam gerak vertikal keatas adalah sebagai berikut
vt
= vo- gt h
= ketinggian diukur dari posisi awal (m)
h = vot
– ½ gt2
vt
= vo2 – 2gh
tmaks
=
tmaks
= waktu untuk mencapai puncak
hmaks
= vo2/2g
hmaks
= ketinggian maksimum
3.
Gerak vertikal kebawah
Gerak vertikal kebawah adalah gerak
vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari suatu ketinggian dengan kecepatan
awal vo dan bertanda negatif.
Rumus yang
berlaku dalam gerak vertikal kebawah adalah sebagai berikut:
vt
= vo2 + 2ah
h = vot
+ ½ at2
catatan : vo
bertanda negatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar